Danrem 121/Abw Tutup Gladi Posko 1 Kodim 1204 Sanggau
![]() |
Danrem 121/Abw Brigjen TNI Bambang Trisnohadi |
Sanggau (Suara Kalbar) – Gladi Posko I Kodim 1204/Sanggau secara
resmi ditutup oleh Danrem 121/Abw Brigjen TNI Bambang Trisnohadi di Aula Makodim
1204/Sgu, Rabu (29/5)siang.
Danrem 121/Abw Brigjen TNI Bambang Trisnohadi mengatakanKegiatan ini
dalam rangka melaksanakan latihan gladi posko 1 untuk Kodim 1204/Sanggau, yang
kita rangkai selama tiga hari. Ini merupakan program kerja Korem bidang
latihan.
“Jadi kita laksanakan latihan gladi posko, kebetulan
materinya adalah penanganan bencana, khususnya karhutla,” kata Bambang di
Makodim 1204/Sanggau.
Lebih lanjut Danrem mengatakan Materi latihan gladi posko 1
ini, sangat relevan dengan tantangan tugas yang sebentar lagi akan diaksanakan.
Selama ini kita masih tertolong curah hujan, tapi berdasarkan keterangan dari
BMGK, tidak lama lagi kita akan terdampak elnino moderet atau sedang.
“Jadi puncak-puncak kemarau nanti adalah Juli Agustus sampai
September. Nah itu yang perlu kita waspadai,” ujarnya.
Bambang menyebut, berdasarkan pengalaman tahun 2017,
cukup banyak hotspot yang ada di wilayah Kalimantan Barat, jumlahnya ribuan.
“kita tidak menginginkan Kalbar nanti berdampak karhutla
yang berkepanjangan,”harap Danrem.
Gladi posko ini salah satu antisipasi untuk menguji kesiapan
kodim, khususnya mekanisme hubungan komandan dan staf. Untuk melihat bagaimana
Dandim menjalankan kodalnya (komando dan pengendalian), sekaligus kerja sama
dengan stakeholder kebencanaan yang ada di wilayah.
“Jadi TNI bukanlah yang terdepan, di sini ada BPBD di
kabupaten, dan di provinsi, ada manggala agni, basarnas, ada juga rekan-rekan
Polri. Semuanya kita bersinergis untuk menghadapi karhutla ini,”ungkapnya.
Menurut Bambang, dalam rapat koordinasi dengan BPBD
baru-baru ini, ada rencana Kalbar akan mendapatkan bantuan 1.000 personel
dari luar Kalbar. Nantinya, mereka akan ditempatkan di sejumlah desa di
kabupaten yang potensi karhutlanya tinggi.
“Dari data yang ada, sebanyak 182 desa yang mendapatkan
personel itu dan tersebar di semua kabupaten di Kalbar. Jadi, 1.000 orang ini nantinya
akan dibagi-bagi dalam regu dan mereka akan berperan sebagai partoli, pemadaman
di darat, kemudian juga melaksanakan penyuluhan, sosialisasi dan edukasi kepada
masyarakat,” terangnya.
Selain kesiapan di darat, lanjut Bambang, sudah ada stanby
satu heli dari BNPP di Supadio. Bahkan ada rencana penambahan dua heli lagi
untuk mengcover Singkawang, Sambas dan Ketapang.
“Heli yang ada sekarang hanya di sekitar Kubu Raya,
Rasau sampai Mempawah,” katanya.
Disinggung tentang ladang berpindah? Bambang mengatakan hal
tersebut juga menjadi dilema karena dari aturan daerah memperbolehkan.
Meski demikian, upaya pengendalian tetap dilakukan melalui sosialisasi,
penyuluhan untuk menekan sejauh mungkin pembukaan lahan dengan cara dibakar.
“Yang kita takutkan adalah yang tidak terkendali, kan
aturannya sudah jelas itu, berapa hektar, harus laporan dulu, harus ditungguin.
Jadi yang kita waspadai adalah yang tidak mengetahui aturan seperti itu,”
pungkasnya.(DD/j)
![]() |
Danrem ketika menutup Gladi Posko 1 Kodim 1204 Sanggau |
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now