Bupati Bengkayang ingatkan Kades pahami Tupoksi
Bengkayang (Suara Kalbar) – Bupati Bengkayang, Bapak Suryadman Gidot, M.Pd menyebutkan Kabupaten Bengkayang adalah salah satu dari 122 Kabupaten tertinggal se Indonesia dan 8 di Kalbar. Diperlukan tindakan dan pikiran kita bersama untuk keluar dari status tersebut.
Ada beberapa pembangunan yang menjadi kewenangan Desa, Kabupaten, Propinsi dan pihak lain (swasta).
Namun untuk memulai pembangunan dibutuhkan data yang jelas dan akurat. Kades diminta untuk selalu menyiapkan data tersebut agar memudahkan perencanaan.
“Masyarakat diminta untuk selalu mendukung upaya pemerintah memasukkan pembangunan didesa. Jangan setelah ada program, muncul masyarakat yang menentang/menghambat,”katanya.
Giatkan lagi semangat gotong-royong. Sebab dengan semangat itu dapat menumbuhkan rasa memiliki atas hasil pembangunan dan menumbuhkan persatuan.
Bupati juga mengingatkan kepada para perangkat desa untuk selalu menggiatkan warganya untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Berusahalah agar mereka memprioritaskan pendidikan apalagi sekarang sudah banyak sekolah yang dibangun pemerintah sehingga tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk tidak bersekolah.
“Melalui pendidikan, berarti kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan dimasa mendatang seiring kemajuan yang terjadi. Kita tidak boleh lalai,”ujarnya.
Kades Kalon, Marius Uding, SE menyebutkan masalah utama yang dibutuhkan masyarakat desanya adalah infrastruktur jalan, listrik, air bersih. Hingga saat ini warga masih mengandalkan sumber penerangan pribadi dari mesin genset, air sumur. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi perhatian pemerintah.
Kepala Bappeda,Pinus Samsudin, M.Si mengatakan, DAU tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat dalam rangka percepatan pembangunan.
“Oleh karena itu perlu strategi yang tepat dalam untuk mengakomodir kebutuhan tersebut. Salah satunya memilah mana yang menjadi kewenangan Propinsi, Kabupaten atau Desa sehingga tidak tumpang tindih,”katanya.
Kepala DPMPPDT, Dodorikus, AP., M.Si mengatakan, Pendidikan, akses Pelayanan kesehatan, jamban, air bersih, gotong-royong, saran telekomunikasi, keberadaan pasar desa, pencemaran lingkungan, keberadaan kelompok
tanggap bencana, merupakan faktor-faktor yang menjadi indikator penilaian IDM (Indeks Desa Membangun).
“Kades bersama perangkat menumbuhkan motivasi guna mengubah status desa. Desa Kalon termasuk desa tertinggal. Kades harus melek informasi,”ujarnya.
Hadir Asisten I Bidang Pemerintahan, Yohanes Atet, M.Si, Kepala Bappeda, Pinus Samsudin, M.Si, Kepala BPMPPDT, Dodorikus AP.,M.Si, Kadis Perindustrian dan Perdagangan, Tomas Sundun, Plt. Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Erlianus, SP, Plt. Camat Seluas, Gustian Andiwinata, S.Pd., M.M., Kabid Sumber Daya Air Dinas PU, Yayat Sutiawan. Perwakilan PT. Ceria Prima.
Penulis: Humpro Bengkayang
Editor:Kundori
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now