SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Hari perduli sampah nasional, tim gabungan kumpulkan 10 ton sampah

Hari perduli sampah nasional, tim gabungan kumpulkan 10 ton sampah

Pontianak(Suara Kalbar)-Hari perduli sampah nasional diperingati setiap Tanggal 21 Januari.

Memanfaatkan momen hari sampah, Ketua Gerakan Senyum Kapuas, Abdurrahman Randy bersama Polair serta pihak terkait melakukan aksi bersih sampah disekitar kawasan sungai Kapuas yang dilakukan semenjak pagi hari.

Gerakan senyum kapuas, dijelaskannya merupakan aksi nyata dalam membersihkan sampah yang ada di Sungai Kapuas dari tol 1 hingga Tugu Khatulistiwa.

“Kita di ajak langsung oleh Polairud Polda Kalbar untuk membersihkan sungai Kapuas, wilayah pembersihan kita mulai dari tol Kapuas 1 berakhir di tugu Khatulistiwa. Mengumpulkan sampah sendiri dimulai dari pukul 07.00 pagi sampai jam 10.00 siang,” ungkapnya kepada wartawan, Kamis (21/2/2019).

Menurut Randy, dipilihnya sungai saat aksi bersih-bersih kali ini merujuk pada statement dari pemerintah pusat bahwa Indonesia merupakan penyumbang sampah terbesar ke dua di dunia, dan sebagian besar sampah yang dihasilkan berasal di laut.

“Pemerintah menyatakan sampah menjadi penyumbang terbesar dunia yang dihasilkan dari laut,” tuturnya.

Abdurrahman Randy memprediksi, sampah – sampah yang diangkut dengan menggunakan empat hingga lima dump truk tersebut jumlahnya mencapai delapan hingga sepuluh ton.

“Diperkirakan satu dump truck mencapai 2 ton, sementara dari pagi dump truck mencapai lima dan penuh sampah,” tuturnya.

Beberapa instansi, relawan, komunitas dan warga setempat terlibat dalam kegiatan ini. Mereka menyusur sungai dengan menggunakan speed dan motor air lalu menyebar memungut sampah – sampah.

Sampah yang didapati dari sungai,  lalu dipilah berdasarkan kategori. Selanjutnya diangkut dikumpulkan di dalam truck.

“Sebelum nyampai ke laut kan, prosesnya bisa dari sungai ataupun parit – parit kecil. Jadi kita mencegah sampah tadi sampai ke laut dengan cara membersihkan sungai,” urainya.

Sementara jenis sampah yang didapati adalah sampah plastik, kulit buah dan bekas tumbuh – tumbuhan.

“Tapi yang paling dominan yaitu plastik seperti botol dan gelas mineral,” tegasnya.

Untuk itu ia berpesan kepada warga jika masih belum mampu memungut sampah orang lain minimal dari diri sendiri untuk tidak membuang sampah sembarangan. “Atau kalau lebih hebat lagi bisa mengurangi penggunaan plastik,” pungkasnya.

Penulis : Dina Wardoyo

Editor.  : Kundori

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan