Ini pesan Gubernur Kalbar saat pelantikan Walikota dan Wakil Walikota Pontianak

Pontianak(Suara Kalbar)-Pelantikan Walikota Edi Rusdi Kamtono dan Wakil Walikota Pontianak Bahasan dengan masa jabatan 2018-2023 telah dilaksanakan di Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan Barat pada 23 Desember 2018 pukul 10.00 Wib berdasarkan surat keputusan Mendagri Cahyo Kumolo.

Gubernur Kalbar, Sutarmidji yang melantik keduanya mengatakan sedikit terpeleset saat melantik bahwa Edi Rusdi Kamtono menjadi Gubernur.

“Kalau tadi agak keseleo semoga itu menjadi doa,” ungkap Gubernur diiringi tawa seluruh undangan.

Beberapa hal yang dialami di Kota Pontianak ia mengakui masih merasa menjadi Walikota sehingga jika terjadi hal yang diketahui ia langsung menghubungi Kadis Pontianak.

“Kalau ada sampah saya langsung ngubungin Kadis Kebersihan demikian pula dengan hal lainnya. Seperti yang terjadi pada penegakan adanya pohon atau apaoun,  Pak Edi harus tegas mengambil kebijakan,” tuturnya.

Sinergi antara Kota dan kabupaten lainnya diharapkan mantan Walikota Pontianak dua periode ini selain diperlukannya sinergi mengejar ketertinggalan.

“Sekarang telah dievaluasi beberapa hal.

Seperti desa mandiri karena tidak banyak yang tau secara detail sehingga Kalbar telah diusahakan agar terus membangun desa mandiri,” jelasnya.

Termasuk juga transparansi anggaran, Sutarmidji mengigatkan Walikota dan Wakil Walikota Pontianak agar dapat meraih kepercayaan masyarakat sehingga mudah menjalankan program apapun yang dilakukan masyarakat agar selalu mendukung. 

“Bahkan jika dianggap tak mungkin maka apapun bisa dilakukan dengan dukungan masyarakat,” tegasnya.

Kebijakan yang efisien dan efektif dipersilahkan Gubernur Kalbar kepada keduanya agar dilakukan karena yang terpenting ada upaya solusi mengimbangi perkembangan jaman di Kota  Pontianak.

“Saya rasa Pak Edi bisa mengkaji itu semua dan gunakan anggaran secara hati hati dan efisien karena jika salah langkah maka akan membahayakan yang mempunyai tanggung jawab. Jangan banyak yang dibahas tapi banyak yang dikerjaka,” pungkasnya.

Penulis : Dina Prihatini Wardoyo

Editor.  : Kundori