SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Polda Kalbar gagalkan 2607 ekor Kepiting Bakau yang akan dibawa ke Malaysia

Polda Kalbar gagalkan 2607 ekor Kepiting Bakau yang akan dibawa ke Malaysia

Polda Kalbar saat amankan kepiting bakau

Pontianak (Suara Kalbar) –  Awalnya berbekal informasi dari masyarakat sekitar yang resah akan keberadaan kegiatan yang dilarang. Direktorat Pol Air Polda Kalbar, bekerja sama dengan Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Pontianak menindaklanjuti info tersebut. Aparat segera bergerak cepat ke lokasi mengamankan 2607 ekor kepiting bakau berjenis kelamin betina (petelur), pada Selasa (13/11/2018).

“Kita ketahui kepiting betina ini sangat dilarang, karena satu ekor kepiting betina ini bisa mengandung kurang lebih satu sampai dengan dua juta telur. Kalau tadi ada sekitar 2607 itu sekitar 3,9 miliyar telur,” kata Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat Inspektur Jenderal  Polisi Drs Didi Haryono.

Awalnya ada 16 keranjang berisi kepiting yang dibawa dengan mobil Daihatsu Grand Max warna putih dengan nomor polisi KB 1937 WK. Setelah dilakukan pengembangan dari mobil tersebut, polisi berhasil mengamankan kurang lebih 24 keranjang berisi kepiting yang akan dibawa ke Malaysia, satu orang pemilik dan dua orang pekerjanya.

Adapun penggerebekan di Kompleks BTN Bali Permai Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak dengan barang bukti yang berhasil disita kurang lebih 1 ton Kepiting Betina.

“Rekan-rekan sekalian kita ketahui kepiting betina ini sangat dilarang, karena satu ekor kepiting betina ini bisa mengandung kurang lebih satu sampai dengan dua juta telur. Kalo tadi ada sekitar 2607 itu sekitar 3,9 miliyar telur,”kata Kapolda.

Sebagai informasi, sejak 27 Desember 2015, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia telah memberlakukan pelarangan pengiriman, penangkapan, pengeluaran kepiting bertelur, lobsster dan ranjungan dari Wilayah Indonesia dang dikukuhkan dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor : 56 / PERMEN – KP / 2016.

“Kalau kita lihat dari berat, satu ekor yang paling besarnya bisa satu kilo sekian, ini rata-rata satu kilo dihargai 120 ribu rupiah, berat yang paling kecil 400 gram. Ini mau dikirim ke Malaysia secara gelap, pasaran disana lebih kurang 55 Ringgit Malaysia, kalau dirupiahkan Rp. 192 ribu,” katanya.

Dalam hal ini perkiraan kerugian Negara kurang lebih mencapai Rp. 182 juta. “Kalau kita kalikan seluruhnya itu kurang lebih 182juta, disamping kerugian negara 3,9 miliyar telur masih bisa kita selamatkan, setelah ini nanti mau kita lepaskan di laut kehabitatnya,” tutur Kapolda.

Atas perbuatan ilegal tersebut, pelaku sekaligus pemilik 24 keranjang yang berisi kepiting yang dilindungi ini terancam sangsi kurungan penjara selama 6 tahun dan denda 1,5 Miliyar Rupiah karena melanggar Undang-Undang Perikanan Nomor 45 tahun 2009.

Penulis: Humas Polda

Editor: Kundori

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan