MTsN 2 perbatasan gelar milad perdana

SEKAYAM(Suara Kalbar)-Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Sanggau (MTsn) satu-satunya sekolah yang berbasis agama di Perbatasan, sejak tahun 1995, dan untuk pertama kalinya menggelar Milad yang perdana setelah berusia 23 tahun dari penegrianya.
“Alhamdulilah MTsN 2 Sanggau di Sekayam ini, sudah berusia 23 tahun. Masih banyak kekurangan yang harus kami benahi untuk memajukan sekolah berbasis agama diperbatasan,” kata, kepala Sekolah MTsN 2 Sanggau, Akhmad Kaspul, Senin (26/11/2018).
Menurut dia, sekolah yang berbasis agama diperbatasan sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan zaman, agama adalah cerminan dari pendidikan moral suatu bangsa.
Seperti yang kita ketahui, bahwa nilai kesopanan sudah mulai berkurang dikalangan anak remaja dewasa ini, karena itu kita tidak ingin nilai-nilai agama juga luntur sebab itu sekolah berbasis Agama penting diperbatasan.
“MTs Negeri 2 Sanggau di Sekayam ini,masih kekurangan guru, ruang belajar dan komputer. Karena kedepan semua sekolah menengah pertama termasuk MTs wajib ujian nasional berbasis komputer,” ungkap Akhmad Kaspul.
Meskipun kekurangan ruang belajar dan tenaga pendidik, pihaknya tetap berusaha maksimal untuk memajukan pendidikan diperbatasan ini jangan sampai akhlak dan agama memudar digerus budaya luar yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia.
Dia berharap, dengan Milad yang perdana ini bisa memotivasi tenaga pendidik di lingkungan MTs N 2 untuk lebih giat lagi memajukan pendidikan di perbatasan. “Jangan sampai kekurangan sarana penunjang membuat pendidikan bertambah terpuruk namun kekurangan itu mesti menjadi cambuk bagi kita untuk semakin giat bekerja agar pendidikan diperbatasan sama majunya dengan daerah lainya diluar Kalbar,” paparnya.
Terpisah, tokoh masyarakat Zainal Ibrahim yang juga salah satu pendiri MTs N di Sekayam menuturkan jumlah murid di MTs N setiap tahunnya bertambah karena masyarakat cenderung berminat menyekolahkan anaknya di sekolah yang berbasis agama.
“Kami sangat mendukung sekolah yang berbasis agama diperbatasan ini, sementara ini sudah ada Mis Al Wardah, Mtsn 2 Sanggau di Sekayam, yang belum ada adalah Madrasah Aliyah. Kedepan kami harapkan pemerintah bisa bangun Madrasah Aliyah diperbatasan,” ucap zainal Ibrahim.
Dia mengakui, jika kekurangan guru dan sarana pendidikan menjadi masalah yang serius dan mesti ditangani segera mungkin oleh pemerintah.
“Karena rekrutmen tenaga pendidik tidak sebanding dengan tenaga pendidik yang memasuki usia pensiun. Selama ini diperbatasan lebih banyak guru honorer yang membantu kelancaran proses belajar dan mengajar, jika tanpa tenaga honorer bisa terganggu proses belajar itu,” pungkasnya.
Penulis: Agus Alfian
Editor : Dina Wardoyo
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now



