Elpiji 3 Kg Mulai Menghilang di Perbatasan

SEKAYAM (Suara Kalbar)– Sejak dua pekan lalu elpiji 3 kg mulai kurang pasokannya di perbatasan.

Bahkan tiga hari sejak kemarin mulai langka akibat pasokan tidak lancar dari distributor.

“Sudah empat hari ini sukar mendapatkan elpiji 3 Kg, entah menghilag kemana. sudah mutar-mutar mencari ke agen pengecer semua kosong. Beruntung salah satu agen ada yang masih tersedia, dan itu juga rebutan,” kata Sugianto warga Balai Karangan II, Senin (26/11/2018).

Menurut dia, sebelumnya jarang ada kelangkaan elpiji 3 Kg, karena pasokan dari Pontianak dan Sanggau lancar, tidak juga diketahui pasti kenapa akhir-akhir ini pasokan kurang dan epiji 3 kg hilang sama sekali.

Diakui Sugianto, dirinya sudah terbiasa menggunakan elpiji 3 kg, untuk alternative lainya ketika elipiji 3 kg yang kerap disebut si melon menghilang jelas membuat kelabakan. ada dipasaran elpiji petronas dan 5 kg serta 12 kg namun harganya kan diatas harga 3 kg.untuk diperbatasan harga elpiji 3 kg kisaran Rp, 23.000,- hingga Rp,25,000,-.

Sementara itu, Harahap pemilik pangkalan pengecer elpiji 3 Kg mengaku sudah dua bulan terakhir ini pasokan terhambat, biasanya setiap pekan lancar.

“Sudah dua bulan pasokan tidak lancar menyebabkan ketersedian elpiji di perbatasa kosong. Kemarin baru datang 1500 tabung, sudah ludes,” ungkap Harahap.

Disampaikan Harahap, diriya juga mempertanyakan kekurangan pasokan elpiji 3 Kg itu, berdasarkan informasi yang diterianya, banyaknya tabung elpiji 3 kg yang bocor dan rusak menumpuk dipangkalan di Pontianak yang hingga saat ini belum diperbaiki salah satu penyebab pasokan menjadi berkurang.

“Sedangkan untuk pasokan gas 5 Kg dan 12 Kg lancar tidak ada masalah diperbatasan, ketika elpiji 3 Kg kosong warga juga sudah mulai beralih menggunakan elpiji 5 Kg,” pungkasnya.

Penulis: Agus Alfian

Editor: Dina Wardoyo