Multi etnis di perbatasan galang dana untuk Palu

Aksi galang dana untuk bencana Palu

Sekayam (Suara Kalbar) -Kabupaten Donggala dan Kota Palu  diguncnag gempa pada Jumat dengan korban meninggal dunia sekitar 800 orang. Bencana alam itu mengerakkan hati nurani warga khususnya diperbatasan RI-Malaysia memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

Dengan berpakaian tradisional multi etnis sejumlah warga turun ke jalan untuk mengalang donasi untuk  membantu korban gempa di Donggala dan Palu.

Seperti yang dilakukan oleh Sejumlah komunitas budaya Sekayam (KBS), Persatuan orang melayu (POM), Palang merah remaja (PMR), Paguyuban Tri wulan dan Medis dari Nusantara sehat.

“Duka di Sulteng juga duka bagi kami masyarakat diperbatasan karena itu kami melakukan penggalangan dana untuk para korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu Sulawesi-Tengah,”kata Juli Budiono salah satu pengurus di Komunitas Budaya Sekayam, Senin (1/10).

Menurutnya penggalangan dana dimulai di kawasan Tugu Balai Karangan III Jalan Lintas Malindo. Para relawan kemanusiaan ini melakukan penggalangan dana dengan berjalan kaki membawa kotak sumbangan baik di kawasan pasar maupun dijalan linats perbatasan.

“Kegiatan ini juga melibatkan anak-anak usia dini dimana untuk mengajak mereka peduli dengan saudara-saudaranya yang terkena musibah,” jelasnya.

Ketua Paguyuban Tri Wulan Muh,Tarmudi mengakui aksi pegalangan dana itu menunjukan bahwa masyarakat diperbatasan yang berbeda bahasa, suku dan budaya bersatu untuk kegiatan sosial, didalam membantu korban Tsunami Sulteng.

“Kami hanya bisa memberikan bantuan berupa dana, dan berharap semoga penanganan bencana di Sulteng bisa segera dilakukan dan situasi di Palu serta Donggala bisa ditangani segera,” pungkasnya.

Dari hasil penggalangan dana dikawasan simpang tiga Balai Karangan berhasil mengumpulkan uang sebesar Rp. 16.447.100 ,- yang akan disalurkan langsung ke Sulteng.

Penulis: Dina Wardoyo

Editor: Kundori