Hari pangan sedunia, nelayan berharap pemerintah lebih peduli
![]() |
| Nelayan berharap pemerintah bisa peduli |
Pontianak (Suara Kalbar)- Para nelayan tampak sibuk dengan kapalnya. Memilah-milah hasil tangkapan yang kemudian langsung di jual kepada pengepul. Seperti yang terjadi di pasar sore Sungai Kakap Kubu Raya, dapat kita lihat aktivitas jual beli antara nelayan dengan pengepul, maupun pengepul dengan masyarakat.
Namun dalam hal ini, masih banyak nelayan yang mengeluh atas harga bahan bakar minyak (BBM). Seperti yang di katakan oleh Beni seorang nelayan asal punggur bahwa “Saat ini harga minyak naik, tapi minyaknye susah di cari,” jelasnya, Senin (15/10).
Hal senada juga dikatakan oleh Fery rekan melautnya. “Itulah sebenarnye bagi setiap nelayan yang paling penting adalah minyak. Walaupun minyak susah, pasti tetap di cari same nelayan. Karne nelayan tak bise turunlah kalo tak ade minyak,” tutur Fery.
“Sekarang kalau mau beli minyak harus di jatah setiap orang. Padahal dalam sekali turun, kami nelayan nih meghabiskan sekitar 400 liter dalam kurun waktu 3 hari 3 malam,” tambahnya.
Bertepatan dengan 16 Oktober merupakan hari Pangan Sedunia, Beni dan Fery sangat berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan kondisi nelayan Indonesia khususnya Kalimantan Barat.
“Harga ikan murah sekarang semakin turun, barangnye juga susah dicari. Sedangkan harga minyak naik, dan minyaknye pun susah di dapat, aslias di jatah. Minyak itu penting bagi kami untuk bahan bakar kapal, biarpun mahal, akan tetap kami cari. Inilah keluha kami yang semoga saja dapat di dengar oleh pemerintah untuk lebih memperhatikan nelayan-nelayan Indonesia,” tutup Beni.
Penulis: Ade Siti Fatimah
Editor: Kundori
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





