Harga TBS anjlok, petani PT.GUM geruduk kantor DPRD Sekadau

Petani sawit saat sampaikan aspirasi di DPRD Sekadau

Sekadau (Suara Kalbar)- Akibat harga tandan buah segar (TBS) anjlok,  perwakilan petani kelapa sawit dan pengurus koperasi di wilayah Kecamatan Belitang Hulu geruduk atau mendatangi kantor DPRD Sekadau,pada Senin (8/10) sore.

Mereka  menyampaikan keluhan terkait pembelian TBS yang dilakukan oleh PT.GUM  jauh di bawah harga ketetapan pemerintah yakni hanya Rp. 450 per kilogram.

Kedatangan mereka disambut langsung oleh ketua DPRD Sekadau Albertus Pinus, wakil ketua DPRD Jeffray Raja Tugam dan sejumlah anggota DPRD Sekadau diantaranya Musa A, Yodi Setiawan, Liri Muri, Herkulanus T, Subandrio, Aron, dan Abuntono.

Ketua DPRD Sekadau Albertus Pinus yang memimpin rapat mempersilahkan kepada perwakilan petani menyampaikan unek-uneknya.Setelah perwakilan petani dan KUD,ketua DPRD juga memberikan waktu kepada para

wakil untuk memberikan tanggapan.

Beberapa hal yang menjadi aduan para petani adalah rendahnya  harga jual TBS, tingginya potongan grading, serta kesulitan dalam menjual TBS ke pabrik.

Mereka juga mengharapkan perusahaan yang sudah lama berinvestasi di wilayah mereka agar membangun pabrik CPO masing-masing agar petani mudah dalam hal penjualan TBS.

Yodi Setiawan politisi partai Gerindra dari dapil 3 yang mencakup tiga kecamatan di Belitang, mengharapkan kepada pihak pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah kongkrit terkait persoalan ini. “Jangan hanya diam saja,pada saat petani mengalami kesulitan,”pintanya.

Wakil ketua DPRD Sekadau, Jeffray Raja Tugam mengatakan, aspirasi dari para petani kelapa sawit akan menjadi bahan untuk disampaikan dalam rapat bersama pihak eksekutif dan perusahaan kelapa sawit bersangkutan.

“Terimakasih atas kedatangan bapak-bapak beserta informasi dan data-data yang dibawa. Ini menjadi dasar kami untuk memanggil pihak eksekutif dan perusahaan untuk kita bahas bersama,” kata Jeffray di akhir rapat.

Penulis: Sudarno

Editor: Kundori