Kapolda Kalbar: Masyarakat jangan Terpengaruh Iming-iming Kerja Gaji Besar

Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono

Pontianak (Suara Kalbar) – Kapolda Kalbar Irjen (Pol) Didi Haryono menghimbau masyarakat jangan mudah terpengaruh dengan bujuk rayu atau iming-iming gaji besar bekerja.

“Pekerjaan yang enak tanpa keahlian apapun yang nantinya akan merugikan masyarakat itu sendiri,” tegas Kapolda disela press conference terkait kasus TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) dan PMI  (Pekerja Migran Indonesia) Illegal, Rabu (19/9/2018).

Kapolda dalam keterangan, pekerja migran akan mendatangkan atau menimbulkan masalah di kemudian hari karena tidak adanya keahlian, keterampilan, dokumen keimigrasianmaupun dokumen ketenagakerjaan.

Tersangka kasus TPPO ini sebanyak 42 orang terhitung dari bulan januari-september. Jumlah korban sebanyak 127 orang yang terdiri dari 74 orang laki-laki dewasa, perempuan dewasa 40 orang 13 orang anak anak dan bayi. Pengungkapan kasus ini dilakukan pada hari Selasa 18 september.

Imigran Illegal ini ditangkap di Bandar Udara Supadio Pontianak.

Korban TPPO dan PMI ini berasal dari Sulawesi Selatan, Makasar. Mereka ditangkap karena tidak memenuhi dokumen persyaratan kerja TKI, saat sampai di Pontianak mereka tertangkap karena terlihat ada 4 unit mobil yang berjalan beriringan dan terlihat mencurigakan.

Ada 8 tersangka yang berdiri di hadapan publik saat Konferensi Pers 1 orang perekrut, 5 orang supir, dan 2 orang pembawa imigran gelap. Satu di antara tersangka tersebut adalah salah satu lulusan Perguruan Tinggi Negeri di Pontianak bahkan ia sudah sering membawa orang orang melalui perbatasan entikong dan selalu lulus. Ketika ditanya salah satubtersangka menyebut bahwa mereka berada di bawah perintah seorang bernama Bakri yang sampai saat ini masih akan dicari.

Penulis: Legyana Ramadhani

Editor: Kundori