Karolin: Potensi Agribisnis Kalbar belum Digarap Maksimal
![]() |
| KAROLIN |
PONTIANAK (Suara Kalbar) -Tokoh muda Kalbar Karolin Margret Natasa menilai potensi agribisnis di Kalimantan Barat (Kalbar) sangat besar. Namun sayangnya sampai saat ini belum tergarap secara maksimal.
“Potensi begitu banyak tetapi kita tidak mampu mengelolanya secara bisnis dan mengelola nilai ekonominya. Agribisnis belum menjadi perhatian yang serius, pengelolaanya belum maksimal,” ungkapnya saat menjadi salah satu pembicara dalam forum Tokoh Muda Bicara Ekonomi yang digelar BPD HIPMI Kalbar di Hotel Harris Pontianak, Rabu (16/1).
Dihadapan ratusan pengusaha di bawah naungan HIPMI se-Kalbar, Karolin yang juga Bupati Kabupaten Landak mengatakan 80 persen penduduk Kalbar adalah petani. Tapi justru bisnis yang bebasis pertanian belum sama sekali tergarap. Untuk itu ia mengajak para pengusaha yang ada di HIPMI mulai melirik potensi tersebut.
“Saya harap ke depan ada yang mulai mengembangkannya. Bisnis bidang pertanian masih sangat kurang, padahal tanah kuta luas dan subur. Bagaimana mengelolanya itu jadi pekerjaan rumah kita bersama,” katanya.
Selain itu, ia juga berharap HIPMI punya program untuk desa. Program tersebut bisa diselaraskan dengan keinginan Pemerintah Pusat. Mengingat saat ini dana desa yang digelontorkan sangat besar. Termasuk pemerintah daerah, wajib menganggarkan minimal 10 persen anggaran untuk mendampingi pengelolan dana desa dari pusat.
Pemerintah kata dia memiliki program satu desa satu produk. Dan sangat perlu peran pengusaha untuk membantu implementasinya. “Bantu saya dan bantu pimpinan daerah menterjemahkannya, HIPMI harus bisa menterjemahkan apa yang diinginkan pusat dengan anggaran sebesar itu. Rata-rata pengalokasian dana desa Rp1 miliar per desa itu harus bisa dimanfaatkan dengan baik,” imbuhnya.
Dengan dana yang begitu besar, harunsya ada usaha produktif yang bisa dikerjakan dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Bagaimana caranya mengkapitalisasi para petani di desa.
“Kita dampingi bersama, teman-teman pengusaha bisa diajak kerja sama. Sampai sekarang belum ada BUMDes yang baik, tapi hanya sebatas formalitas. Belum ada yang berdaya saing ekonomi dan mampu mensejahterakan masyarakat. Bantu saya meningkatkan wawasan pemikiran kepala desa dan perangkatnya,” harapnya.
Penulis: Tim Liputan
Editor: Kundori
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





